Belajar dari Jepang: Transformasi Pengetahuan Alumni Kenshuusei Pertanian Indonesia
Keterangan Bibliografi
Penerbit | : LIPI Press |
Pengarang | : Gusnelly dan Devi Riskianingrum |
Kontributor | : |
Kota terbit | : Jakarta |
Tahun terbit | : 2018 |
ISBN | : 978-979-799-971-1 |
Subyek | : PERTANIAN DAN TEKNOLOGI YANG BERKAITAN |
Klasifikasi | : 630 Gus b |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : |
Halaman | : xiii hlm. + 185 hlm.; 14,8 × 21 cm |
Pustaka Pilihan | : |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Book Buku
Abstraksi
Masa depan ketahanan pangan di Indonesia tidak terbatas pada ke-
tersediaan, distribusi, dan akses untuk pangan yang mudah, murah,
dan berkualitas. Permasalahan tentang produsen pangan, khususnya
yang menyangkut keberlanjutan generasi petani, merupakan masalah
yang sering kali tidak kasat mata. Mari kita bayangkan, apabila ge-
nerasi muda Indonesia tidak tertarik lagi untuk menjadi petani, dari
mana kita akan mendapatkan persediaan pangan; mungkin pangan
tersedia, tetapi melalui keran impor yang tentu saja membebani ang-
garan negara yang terbatas.
Buku ini mencoba membahas upaya yang dilakukan oleh pe-
merintah agar keberlanjutan produsen pangan tetap dilakukan oleh
putra-putri bangsa Indonesia. Melalui program pemagangan petani ke
Jepang, tentunya bukan sekadar keterampilan bertani yang dipelajari,
mengingat perbedaan teknologi ataupun agro-ekologi antara Indonesia
dan Jepang. Pemagangan petani ke Jepang adalah soal pembelajaran
hidup menjadi petani. Mengolah tanah bukan sekadar proses produksi,
tetapi juga memperkuat ketahanan sosial melalui ketersediaan pangan
Kata Pengantar
xii |
Program pengiriman petani muda Indonesia untuk magang ke
Jepang ini adalah kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Kegiatan ini merupakan salah
satu upaya untuk mendongkrak kembali minat generasi muda terha-
dap sektor pertanian di tanah air. Diharapkan kegiatan pemagangan
ini akan memberikan dampak bagi pelakunya berupa remintansi.
Di dalam hal ini remitansi yang diperoleh dapat berupa uang atau
harta benda dan remitansi sosial dalam bentuk ide-ide atau ilmu
pengetahuan, nilai-nilai, dan perilaku. Remitansi sosial yang di-
terima oleh para petani muda tersebut merupakan modal (capital)
yang merupakan potensi aset bagi pembangunan daerah asalnya.
Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 1984 ini diharapkan
akan terus menciptakan pionir usahawan muda tani yang mampu
mentransformasikan ilmu pengetahuan yang didapat semasa magang
kepada lingkungan sekitarnya.
Adapun buku ini diterbitkan untuk memberikan jawaban atas
permasalahan terkait mekanisme pengimplementasian pengetahuan
dari para petani alumni magang Jepang kepada masyarakat sekitarnya
yang dapat dimanfaatkan secara tepat guna sehingga kegiatan pemba-
ngunan UMKM dapat dilakukan. Selanjutnya, buku ini juga memba-
has mengenai pola sinergi yang dapat dilakukan dengan pemerintah
daerah agar implementasi pengetahuan oleh petani alumni magang
Jepang di bidang pertanian dapat menjadi model pembangunan
UMKM atau industri pangan di kawasan perdesaan. Sementara itu,
permasalahan tentang sejauh mana pemerintah daerah memahami
pentingnya program pemagangan petani muda ke Jepang dan rencana
apa yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk pascamagang, juga
ditelaah secara komprehensif dalam tulisan ini.
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 2474/H1/2023.c1 | Ya |