E-Book Buku

Indonesia adalah masyarakat plural yang terdiri atas beratus-ratus
kelompok etnik yang masing-masing mempunyai kebudayaan dan
bahasanya sendiri. Secara umum Indonesia terbagi atas dua kelom-
pok rumpun bahasa besar, yaitu Austronesia dan Non-Austronesia.
Rumpun bahasa Austronesia adalah kelompok bahasa yang dikenal
sebagai rumpun bahasa Melayu, sementara rumpun bahasa Non-
Austronesia diidentifikasikan sebagai bagian dari rumpun bahasa
Trans New Guinea.
Bunga rampai ini membahas tentang bahasa Kafoa dan masyara-
kat penuturnya di Desa Probur Utara, Kecamatan Alor Barat Daya,
Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat penutur-
nya terutama berdiam di Dusun Habollat, sebuah desa pegunungan.
Pembahasannya sendiri berdasarkan pendekatan etnografis sehingga
dengan jelas dapat dilukiskan karakteristik kesukubangsaan, kebahasa-
an, kebudayaan, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya, juga
pertalian antar-aspek-aspek tersebut.
Bahasa Kafoa yang termasuk rumpun bahasa Trans New Guinea
diidentifikasi mendekati kepunahan karena hanya digunakan oleh
kurang lebih 1.200 penutur. Punahnya bahasa etnik ini dapat menye-
babkan punahnya tradisi lokal yang terkandung dalam bahasa, seperti
Bahasa Kafoa_final_CS4.indd ixBahasa Kafoa_final_CS4.indd ix 7/25/2014 8:42:44 AM7/25/2014 8:42:44 AM
x | Bahasa, Kebudayaan, dan Pandangan ...
nilai, aturan, norma, adat, dan kebiasaan. Kepunahan tradisi lokal ini
secara umum memberi dampak yang kurang baik bagi pengembangan
dan pewarisan nilai-nilai budaya masyarakat, di samping hilangnya
aset budaya yang sangat berharga bagi negara dan bangsa Indonesia.
Buku ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian tentang
Pencegahan Bahasa yang Terancam Punah yang harus dilihat sebagai
hasil dari sebuah proses penelitian dan pembelajaran yang belum sele-
sai. Oleh sebab itu, dengan rendah hati kami mengundang para pembaca
untuk memberikan masukan ataupun koreksi untuk perbaikan pada
tahap penelitian selanjutnya.
Penelitian ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan banyak pihak,
khususnya pada narasumber di daerah penelitian. Oleh karena itu,
pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para
narasumber yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu di sini.
Selanjutnya, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para
pembahas ahli, khususnya Prof. Benny H. Hoed, Prof. Multamia
RMT Lauder, Dr. Tommy Christomy, dan John Bowden Ph.D., yang
telah memberi banyak masukan terkait teori, konsep dan isu-isu
penting kebahasaan. Semoga buku ini dapat menambah wawasan
kita semua