Kontribusi Penelitian Iklim Masa Lampau dalam Memahami Perubahan Iklim
Keterangan Bibliografi
Penerbit | : LIPI Press |
Pengarang | : Sri Yudawati Cahyarini |
Kontributor | : |
Kota terbit | : Jakarta |
Tahun terbit | : 2021 |
ISBN | : 978-602-496-253-1 |
Subyek | : Klimatologi (iklim) dan cuaca |
Klasifikasi | : 551.6 Sri k |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : 1 |
Halaman | : xi + 71 hlm.; 14,8 x 21 cm |
Pustaka Pilihan | : |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Book Buku
Abstraksi
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang meme-
ngaruhi pola curah hujan, perubahan permukaan laut, frekuensi
siklon tropis, dan juga frekuensi kejadian fenomena iklim an-
tar tahunan El Niño Southern Oscillation (ENSO)1,2 dan Indi-
an Ocean Dipole (IOD)3,4,5,6 . Fenomena iklim ENSO dan IOD
mampu menyebabkan bencana iklim, seperti kekeringan, banjir,
atau kebakaran hutan yang dapat memengaruhi perekonomian
global suatu negara. Berdasarkan the International Disaster Da-
tabase7 selama periode 1914–2021 bencana iklim lebih sering
terjadi dibandingkan bencana geologi dan menimbulkan keru-
gian ekonomi yang juga besar sekitar 19 juta USD (Gambar 1).
Pemahaman fenomena iklim ENSO dan IOD ini sangat
penting dalam upaya mitigasi sekaligus adaptasi dalam bencana
iklim. Berdasarkan data model curah hujan, ENSO dan IOD me-
mengaruhi curah hujan8 di Indonesia. Di samping itu, rekaman
karang hidup menunjukkan ENSO dan IOD juga memengaruhi
suhu permukaan laut di wilayah Indonesia9,10
. Bagaimana me-
kanisme dan frekuensi terjadinya ENSO dan IOD dari masa ke
masa masih menjadi permasalahan yang perlu dipecahkan.
Pemahaman sejarah iklim diperlukan untuk memahami pe-
manasan global termasuk fenomena iklim antar tahunan. Hal ini
memerlukan data parameter iklim yang panjang dari masa kini ke
masa lampau. Studi iklim masa lampau atau studi paleoclimate
mampu menyediakan data dan informasi parameter iklim dari
masa kini ke masa lampau yang tidak tersedia data pengukuran.
Parameter iklim ini terekam dalam arsip alam, yaitu sedimen
laut11,12
, sedimen danau13,14,15 , lingkaran pohon16
, karang17,18,19
,
dan lain-lain. Setiap arsip alam saling melengkapi, baik dari segi
resolusi maupun panjang data yang tersedia. Indonesia memilikiBuku ini tidak diperjualbelikan.
2
sumber daya hampir semua jenis arsip alam, hal ini menjadi
potensi bagi Indonesia untuk bisa leading dalam studi iklim dari
masa kini sampai masa lampau dalam kisaran waktu geologi.
Fokus penelitian ini adalah mengenai studi iklim masa lam-
pau dengan menggunakan arsip karang Scleractinia atau disebut
juga karang batu dari genus Porites
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 2469/H1/2023.c1 | Ya |