E-Book Buku

Metalurgi ekstraksi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan
metalurgi yang memfokuskan kegiatannya untuk mengekstrak
dan memurnikan logam dari bijih, mineral, atau sumber bahan
baku logam lainnya.
Kegiatan metalurgi ekstraksi telah diawali sejak ribuan tahun
yang lalu dan berkembang seiring dengan makin meningkatnya
jumlah penduduk, perkembangan teknologi, dan kebutuhan
umat manusia akan bahan logam murni1 .
Permintaan bahan logam yang makin meningkat telah
menyebabkan ketersediaan sumber daya mineral makin berku-
rang, akibatnya timbul kesenjangan antara kebutuhan akan ba-
han logam yang makin meningkat dengan ketersediaan sumber
daya mineral yang makin terbatas.
Pada industri metalurgi, kesenjangan ini menimbulkan ma-
salah, yaitu makin berkurangnya bijih yang mempunyai kadar
logam tinggi sehingga industri metalurgi harus menggunakan
bijih yang kadar logamnya semakin rendah dan kompleks.
Kondisi ini menjadi tantangan dan peluang bagi para peneliti
bidang metalurgi ekstraksi untuk mengembangkan teknologi
yang sesuai dengan karakteristik sumber daya mineral tersebut.
Indonesia mempunyai sumber daya mineral di beberapa
daerah2
, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini
nampak dari mata rantai industri nasional yang belum lengkap
dan masih adanya ketergantungan Indonesia pada impor bahan
logam. Data Kementerian Perdagangan pada tahun 2019 mem-
perlihatkan impor nikel mencapai 112,8 juta USD dan tembaga
sebesar 1,3 miliar USD3, serta impor TiO 2 pada tahun 2019
mencapai 198 juta USD 4 sehingga permasalahan nasional yangBuku ini tidak diperjualbelikan.
2
dihadapi Indonesia adalah bagaimana menciptakan teknologi
untuk memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah sumber
daya mineral Indonesia menjadi komoditas logam yang diperlu-
kan oleh bangsa Indonesia