Bumiku Indonesia (Bunga Rampai Kearifan Lokal)
Keterangan Bibliografi
Penerbit | : LIPI Press |
Pengarang | : Retno Widyan |
Kontributor | : |
Kota terbit | : Jakarta |
Tahun terbit | : 2021 |
ISBN | : 978-602-496-194-7 |
Subyek | : SOSIAL DAN BUDAYA ISLAM |
Klasifikasi | : 2X6 Ret b |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : 1 |
Halaman | : xviii hlm. + 164 hlm.; 14,8 × 21 cm |
Pustaka Pilihan | : |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Book Buku
Abstraksi
Islam adalah agama yang membangun optimisme dan melarang pesi-
misme. Dalam Islam, awal dari segala aktivitas adalah niat dalam bing-
kai taat dan maslahat, yakni taat kepada Allah dan maslahat bagi ma-
nusia. Jadi, dalam setiap aktivitas pasti terdapat pertolongan Allah Swt.
Peter L. Berger, sosiolog, mendeskripsikan masyarakat modern
sebagai masyarakat yang identik dengan sekularistik dan tidak meng-
hiraukan metafisik. Agama dianggap sebagai sumberkonflik sosial
dan tidak efektif bagi kemajuan pembangunan. Dalam Islam, inti dari
agama adalah iman dan takwa. Iman dan takwa letaknya di dalam hati
yang merupakan pusat akal, pikiran, dan kemampuan manusia. Hati
juga merupakan malikul a’dhaa (raja seluruh anggota tubuh) sehingga
manusia berdoa “ya muqollibal qolbi tsabbit qolbi ala dinik wathaa’tik”
(Ya Allah yang membolak-balikkan hati, bimbinglah kami untuk tetap
menetapi agama-Mu). Jika dalam hati ada iman dan takwa sebagai cer-
minan moral dan etik (dengan agama dan ajaran akhlaknya), manusia
akan tumbuh sebagai makhluk bermanfaat. Lantas bagaimana mung-
kin agama menjadi sumber konflik?
Doktrin dan ajaran agama itu bersifat transenden dan imanen ser-
ta tidak ada suatu komunitas manusia sepanjang sejarahnya yang tidak
memeluk agama. Secara teologis, hal ini menjadikan manusia memi-Buku ini tidak diperjualbelikan.
xiv
liki daya tahan untuk menghadapi segala keadaan, dan ketaatan pada
nila-nilai agama akan menjamin kehidupan yang bahagia. Kehidupan
yang bahagia di tengah masyarakat akan mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan serta tercapainya cita-cita hidup sebagai baldatun thoyy-
ibatun warabbun ghafur. Masalahnya, bangsa-bangsa yang mengibar-
kan bendera agama atau setidaknya mengatasnamakan agama, kini
menjadi bangsa yang terpuruk, bahkan dikatakan gagal mewujudkan
masyarakat maju, adil, makmur, dan bermartabat. Lantas, di mana le-
tak salahnya?
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 2443/H1/2023.c1 | Ya |