Identitas bangsa Indonesia berubah total sesudah 1965
Keterangan Bibliografi
Penerbit | : indoprogress |
Pengarang | : John Roosa |
Kontributor | : http://indoprogress.com/lbr/?p=243 |
Kota terbit | : jakarta |
Tahun terbit | : 2012 |
ISBN | : |
Subyek | : Psikologi bangsa ( Etnopsikologi) dan nasional |
Klasifikasi | : 155.8 Joh i |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : |
Halaman | : |
Pustaka Pilihan | : |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Book Buku
Abstraksi
BULAN September, bisa dibilang sebagai bulan
paling bersejarah dalam cerita Indonesia modern.
Pada bulan ini, terjadi satu peristiwa yang
menjadi penanda lahirnya sebuah rezim politik
paling berdarah dan paling kuat dalam sejarah
Indonesia modern, rezim Orde Baru.
Cita-cita tentang Indonesia yang demokratis, yang menjunjung tinggi perikemanusiaan dan
perikeadilan, yang meniscayakan kebhinekatunggalikaan, sejak September 1965 terkubur
bersama jutaan bangkai manusia sebangsa. Setelah September 1965, kita seperti orang
mabuk yang berjalan terseok-seok, kumuh, dan sering beringas dalam menggapai dan
merumuskan identitas sebagai sebuah bangsa. Tapi mengherankan, tidak banyak studi
yang dilakukan dalam masa-masa paling gelap itu. Tidak ada ’seujung kuku’ jika
dibandingkan dengan, misalnya, studi tentang Holocaus Nazi/Hitler terhadap bangsa
Yahudi di Jerman pada masa Perang Dunia II. Padahal, Peristiwa G30S 1965 dan yang
menyertainya, merupakan tragedi kemanusiaan terbesar kedua setelah Holocaus dalam
rentang skala, waktu, dan jumlah korban yang ditimbulkannya. Kita seperti ingin
melupakannya ketimbang merenungkannya, ingin membantahnya ketimbang
memahaminya.
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 2392/H1/2023.c1 | Ya |