Seni dan Kehidupan Sosial

Keterangan Bibliografi
Penerbit : Foreign Languages Publishing House.
Pengarang : G.V. Plekhanov
Kontributor :
Kota terbit : Moscow
Tahun terbit : 1957
ISBN :
Subyek : Proses-proses sosial
Klasifikasi : 303 G.V s
Bahasa : Indonesia
Edisi : -
Halaman : 84
Pustaka Pilihan :
Jenis Koleksi Pustaka

E-Book Buku

Abstraksi

Perihal hubungan seni dengan kehidupan sosial merupakan masalah yang
selalu muncul dalam setiap kesusastraan yang telah mencapai suatu taraf
tertentu di dalam perkembangannya. Yang paling sering, masalah itu
dijawab dengan salah-satu dari dua pengertian yang secara langsung
saling bertolak-belakang.
Ada yang menyatakan: manusia tidak diciptakan untuk hari
sabbath,
melainkan hari
sabbath itu untuk manusia; masyarakat tidak diciptakan
untuk seniman, tetapi seniman untuk masyarakat. Fungsi seni ialah
membantu perkembangan kesadaran manusia, membantu memajukan
sistem sosial.
Yang lain lagi dengan tegas menolak pandangan ini. Menurut pendapat
mereka, seni merupakan
tujuan pada dirinya sendiri; untuk mengubahnya
menjadi sebuah alat guna mencapai sesuatu tujuan lain, sekalipun yang
paling mulia, berarti memerosotkan martabat penciptaan kreatif.
Yang pertama dari kedua pandangan ini telah dengan jelas sekali
diungkapkan dalam kesusastraan progresif kita dari tahun 1860-an.
Tanpa menyebut Pisarev, yang dengan sikap berat-sebelah yang ekstrim
nyaris menjadikannya sebuah karikatur,2 kita dapat menyebut
Chernyshevsky dan Dobrolyubov sebagai pembela-pembela paling kuat
dari pandangan ini di dalam kesusastraan kritis zaman itu.
Dalam salah-satu artikel kritisnya yang paling awal Chernyshevsky
menulis:
“Ide seni untuk seni sama asingnya di zaman kita seperti kekayaan untuk
kekayaan, ilmu untuk ilmu, dan sebangsanya. Semua kegiatan manusia
mesti mengabdi kemanusiaan jika kegiatan itu tidak mau menjadi
pekerjaan yang sia-sia dan keisengan belaka. Kekayaan ada agar manusia
dapat menarik keuntungan darinya; ilmu ada agar menjadi pedoman
manusia; juga seni harus mengabdi sesuatu tujuan yang berguna dan
bukannya kesenangan yang tidak berfaedah.” Menurut pendapat
Chernyshevsky, nilai semua seni, dan terutama dari ‘yang paling serius
di antaranya,’ yaitu persanjakan, ditentukan oleh jumlah pengetahuan
yang disebar-luaskannya pada masyarakat. Kata Chernyshevsky: “Seni,
atau lebih baik dikatakan persanjakan (hanya persanjakan, karena
kesenian lainnya sangat sedikit sumbangsihnya dalam hal ini), menyebar-
luaskan sejumlah besar pengetahuan di kalangan massa pembaca, dan
yang lebih penting lagi, membiasakan mereka dengan konsep-konsep
yang digarap oleh ilmu-pengetahuan—itulah tujuan mulia persanjakan
dalam kehidupan.”3 Gagasan yang sama telah dinyatakan Chernyshevsky
dalam disertasinya yang terkenal “Hubungan Estetik Seni dengan
Realitas.” Menurut tesisnya yang ke-17, seni tidak hanya mereproduksi
kehidupan, melainkan menjelaskannya: hasil-hasil seni acapkali
“mempunyai tujuan untuk melakukan penilaian atas gejala-gejala
kehidupan.”

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada
1 2387/H1/2023.c1 Ya