Apakah Kita Merayakan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?

Keterangan Bibliografi
Penerbit : Terbitan JEDDAH DA’WAH CENTER
Pengarang : Diterjemahkan oleh: Fariq Qasim Anuz dari
Kontributor :
Kota terbit : Jeddah - Saudi Arabia.
Tahun terbit : 2004
ISBN :
Subyek : AGAMA ISLAM
Klasifikasi : 2X0 Dit a
Bahasa : Indonesia
Edisi :
Halaman :
Pustaka Pilihan :
Jenis Koleksi Pustaka

E-Book Buku

Abstraksi

Sesungguhnya segenap pujian hanyalah milik Allah, kami puji Dia, kami memohon
pertolongan, ampunan serta taubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
kejahatan diri-diri kami dan dari kejelekan amal perbuatan kami. Siapa yang diberi petunjuk
oleh Allah, niscaya tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan Allah
maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah
yang berhak diibadahi melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi Nya. Dan aku bersaksi
bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Wa ba’du:
Sesungguhnya seutama-utama kewajiban atas seorang mu’min adalah keyakinannya,
yaitu beriman secara man tap bahwa Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi kita dan
mencukupkan nikmat-Nya atas kita dengan dibangkitkannya serta diutusnya seorang rasul
yaitu Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agamamu dan telah Kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.” (Q.S. Al-Maidah
3). Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Aku telah meninggalkan
kalian atas hujjah yang terang, malamnya seperti siangnya, maka orang yang menyimpang
dari hujjah (keterangan) tersebut setelahku pasti akan binasa.” (H.S.R. Ibnu Majah.
Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah, hadits no. 5). Oleh karena
itu bagi seorang mu’min yang menginginkan dan sedang mencari jalan keselamatan harus
membatasi tingkah laku dan ibadahnya sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala untuknya melalui lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, serta
tidak boleh ridha terhadap dirinya atau orang lain siapapun dia jika ada yang membuat
syariat dalam agama Allah subhanahu wa ta’ala atau menganggap sesuatu itu baik
berdasarkan akalnya semata dan hawa nafsunya apa -apa yang tidak diizinkan oleh Allah
subhanahu wa ta’ala.

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada
1 2284/H1/2023.c1 Ya