METODOLOGI IBNU TAIMIYAH DALAM MEMBEDAH BID'AH KHAWARIJ

Keterangan Bibliografi
Penerbit :
Pengarang : Syaikh Fathi Abdullah Sultan Diterjemahkan secara bebas oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Kontributor :
Kota terbit : -
Tahun terbit : 2001
ISBN :
Subyek : Khawarij
Klasifikasi : 2X8.04 Sya m
Bahasa : Indonesia
Edisi :
Halaman :
Pustaka Pilihan :
Jenis Koleksi Pustaka

E-Book Buku

Abstraksi

Sebuah pemikiran dan ideologi tidak akan mati, meskipun para penganutnya sudah
terkubur hancur dimakan tanah! Demikianlah sebuah ungkapan yang sering kita dengar
dan tidak asing lagi di telinga kita. Memang begitulah realitanya. Sebagai contoh:
Pemikiran Khawarij yang masih tetap eksis hingga sekarang bahkan sampai akhir zaman
seperti yang diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Meskipun Khalifah
Ali bin Abi Thalib telah menumpas sebagian besar tokoh-tokohnya pada peperangan
Nahrawan yang terkenal itu, akan tetapi benih-benih pemikirannya masih tetap bertahan.
Begitu pula pada hari ini, meskipun para alim ulama telah meinperingatkan umat dari
bahaya bid'ah Khawarij ini, toh pemikiran pemikiran ala Khawarij tetap laris manis di
tengah-tengah kaum muslimin, khususnya generasi muda.
Mayoritas orang-orang yang terjebak dalam bid'ah Khawarij pada awalnya tidak menyadari
bahwa pemikiran yang bercokol dalam benaknya adalah benih-benih bid'ah Khawarij.
Setelah larut di dalamnya dan setelah terbawa arus dan telah terkondisi, mereka tidak
dapat melepaskan diri darinya. Persis seperti virus rabies yang menggerogott
penderitanya.
Sebagai contoh sekarang ini muncul sebuah pemikiran bahwa dalam menjatuhkan vonis
kafir terhadap seseorang sekarang ini tidak dibutuhkan lagi proses penegakan hujjah
jikalau ia melakukan kekufurannya itu karena kejahilan yang bisa dihilangkannya dengan
menuntut ilmu, tapi hal itu tidak dilakukannya karena malas atau lalai, ia tidak bisa
dimaafkan, ia dapat dihukumi kafir Karena malas belajar bukanlah alasan untuk
melakukan kekufuran. Demikian yang diungkapkan oleh Abdul Mun'im Mushtafa Halimah
dalam bukunya berjudul Ath-Thaghut. Hal itu jelas merupakan prolog menuju akar
pemikiran Khawarij yang royal mengkafirkan kaum muslimin.
Contoh pemikiran lainnya: Dalam menetapkan bahwa seseorang telah menghalalkan dosa
yang dilakukannya cukup dengan qarinah. (indikasi kuat) bahwa la telah
menghalalkannya. Mereka beralasan karena sekarang ini tidak mungkin seseorang
mengatakan terangterangan bahwa ia telah menghalalkan dosa yang diperbuatnya. Jadi
cukup dengan indikasi kuat tadi

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada
1 2295/H1/2023.c1 Ya