17 Mei Harbuknas, OSIM Kunjungi Perpustakaan
Pengolahan Tera
1 tahun yang lalu
Peringatan Hari Buku Nasional jatuh pada tanggal 17 Mei sekaligus merupakan HUT Perpusnas Ke-42. Hari Buku Nasional pertama kali dirayakan pada 17 Mei 2002 yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Abdul Mailik Fadjar. Tanggal 17 Mei sendiri dipilih karena merupakan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu pada 17 Mei 1980.
Berdasarkan laporan (Programme for International Students Assesment) PISA yang baru rilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.
Perayaan Hari Buku Nasional sendiri diharapkan bisa mendongkrak semangat literasi untuk terus membaca dan menambah wawasan. Buku memaparkan kita pada informasi baru, memungkinkan kita menjelajahi minat secara mendalam. Kita dapat melihat berbagai hal melalui perspektif yang beragam dan belajar dari orang lain yang telah mempelajari topik yang diminati. Landasan pengetahuan yang meningkat ini membantu kita membuat pilihan yang lebih baik. Hari Buku Nasional mewadahi kita serta terus mengingatkan kita bahwa buku menjadi bagian penting dalam tonggak pengetahuan bangsa. Oleh sebab itu, OSIM bersama dengan Pembina Achmad Nur Ichsan, S.Pd mengunjungi Perpustakaan Umum di Kota Sampit. Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah yang berada di jalan A. Yani ini pun penuh dengan pengunjung dari OSIM MTsN 1 Kotawaringin Timur pada Kamis (17/5/23) kemarin.
Achamad Nur Ichsan menyampaikan " Tahun ini perayaan Harbuknas jatuh pada hari ini Kamis (17/5/2023). Sebenarnya ada banyak program OSIM untuk merayakan hari nasional tersebut, termasuk menyempatkan diri membeli buku baru secara bersama-sama di toko buku, membaca ulang buku favorit yang sudah dimiliki, mengunjungi perpustakaan kota, mendonasikan buku bekas layak baca ke perpustakaan lokal, taman baca, sekolah, atau lembaga penghimpun donasi buku, meramaikan media sosial dengan gambar, pesan, dan kampanye terkait budaya membaca buku dengan media sosial yang kita miliki. Namun kegiatan kita bertepatan dengan asesmen kelas IX yang mana fokus guru-guru di madrasah ada di pelaksanaan kegiatan tersebut dan siswa kelas 7 dan 8 belajar secara daring dari rumah. Hingga diputuskan untuk melaksanakan 2 program saja yaitu kunjungan ke perpustakaan kota dan meramaikan media sosial dengan kampanye terkait budaya membaca buku" ungkapnya. " Semoga pada Harbuknas selanjutnya kita bisa melaksanakan program-program lainnya. Karena tujuan dari diperingatinya Hari Buku Nasional yaitu untuk menyadarkan kita semua bahwa pentingnya membaca buku, terlepas teknologi yang serba bisa." Tambahnya. (r.h.s)