Terapi Marah dengan Gambar
Keterangan Bibliografi
| Penerbit | : - |
| Pengarang | : Edy Pekalongan |
| Kontributor | : |
| Kota terbit | : Pekalongan |
| Tahun terbit | : 2007 |
| ISBN | : |
| Subyek | : PSIKOLOGI |
| Klasifikasi | : 150 Edy t |
| Bahasa | : Indonesia |
| Edisi | : |
| Halaman | : 31 |
| Pustaka Pilihan | : |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Book Buku
Abstraksi
Kata Pengantar
Pada suatu malam saya menonton berita disebuah televisi swasta, yang menanyangkan sebuah acara
terapi melukis untuk melepaskan trauma dan kegelisahan batin . Acara tersebut di selenggarakan
oleh Prof. Ni Luh Ketut suryani dari bali.
Menyaksikan tayangan tersebut saya berfikir bagaimana caranya agar dengan menggambar bisa
melepaskan timbunan marah/dendam yang terpendam dalam diri seseorang selama bertahun tahun
dan menanamkan nilai nilai kesabaran.
setelah kurang lebih 6 bulan kemudian, pada suatu malam ketika sedang berbaring sambil melamun
kegelisahan saya terjawab dengan datangnya suatu inspirasi berupa gambaran sebuah terapi
menggambar.
seperti arcimedes yang berteriak eureka...
sayapun segera beranjak menuliskan konsep yang muncul tersebut dari awal sampai akhir.
kemudian saya coba menuangkan gagasan tersebut dalam tahapan proses
menggambar simbol simbol. Karena sejatinya terapi ini adalah bukan menggambar sembarang
objek namun hanya menggambar simbol simbol emosi.
lalu muncullah simbol pohon kesabaran dan pohon kemarahan.
kenapa memilih pohon ?
karena pohon itu dikenal oleh semua manusia, dari manusia primitif sampai modern.
Singkat cerita , saya meminta beberapa teman menjadi objek percobaan terapi saya.
Sahabat mahasiswa sebanyak 3 orang mau mendukung penelitian saya tersebut. Ekperimen Terapi
yang pertama saya lakukan dan setelah itu saya merasa lelah sekali selama 2 hari, seperti terkuras
stamina saya.
beberapa proses saya ganti dan sesuaikan lalu di uji kepada 2 orang teman mahasiswi yang bersedia
menjalani ekperimen terapi. Sampai akhirnya saya merasa mantap dengan keseluruhan tahapan
terapi yang saya lakukan, dari hasil terstimonial meraka merasa terbantu dengan terapi ini.
akhirnya saya memutuskan menulis lengkap konsep tahapan2 terapi ini dan memberinya nama
terapi Marah dengan menggambar.
Tak lama ada permintaan dari teman teman mahasiswa untuk di terapi secara privat .
Lalu saya berinisiatif mengadakan acara terapi emosi secara massal untuk 30 orang, bersamaan
dengan sebuah acara pentas musik di kampus.
Kegiatan terapi bertempat disebuah ruangan yang tidak jauh dari lokasi pentas musik di kampus
kami siang itu. Beberapa teman menghawatirkan peserta akan sulit berkonsentrasi.
dan nyatanya semua proses berlangsung cukup baik.
Berisiknya suara pentas musik ,cukup membuat peserta tidak nyaman tapi tidak membuat
konsentarsi mereka pecah . Mereka mengandalkan suara saya dari alat pengeras suara yang
memandu tahapan terapi sampai akhir. Sebagian merasa seperti dihipnotis oleh suara saya sehingga
konsentrasinya tidak pecah
Inventaris
| # | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |
| 1 | 2506/H1/2025.c1 | Ya |